Penghargaan Tahfidz Diberikan Diserahkan di Sela-sela Musyda Kwarda HW Lamongan
mtsm2karangasem.sch.id-Mencetak lulusan penghafal Alquran merupakan dambaan banyak sekolah. Demikian halnya pandu Hizbul Wathan Lamongan.
Muhammad Aalim Nuruddin Zaki siswa MTs Muhammadiyah 2 (madtsamuda) Paciran menjadi pandu Hizbul wathan yang mendapat penghargaan dalam Tahfidz pada Musyawarah Daerah (Musyda) Hizbul Wathan (HW) Kwartir Daerah Lamongan. Sabtu, (1/2/)
Bertempat di SMAM 5 Karangeneng, peserta musyda Hizbul wathan dari beberapa sekolah berkumpul, baik dari jenjang SD, SMP, SMA, hingga guru.
Alim, demikian pria ini biasa disapa, merupakan satu siswa penghafal al-Qur’an yang memperoleh penghargaan serupa di kategori tahfidz 30 juz. Atas penghargaan tersebut, Alim pun memperoleh penghargaan dari kwarda HW Lamongan.
Muhammad Aalim Nuruddin Zaki lahir di Paciran, Ia menghafal al-Qur’an selain karena ada program tahfidz di pesantren, juga diniatkan semata untuk beribadah kepada Allah SWT.
“Saya menghafal al-Qur’an hanya semata untuk beribadah kepada Allah SWT. Insya Allah saya akan berusaha terus menjaganya agar tidak hilang atau lupa,” ujar pria tampan yang kini aktif sebagai anggota Gerakan literasi sekolah madtsamuda ini.
Konon, bagi Alim, menghafal al-Qur’an sebanyak 30 juz itu tidak instan. Butuh waktu satu bulan hafal. Karena itu tak heran jika ia sendiri menekuni hafalan Kalam Ilahi itu selama kurun waktu satu bulan.
“Hafalan al-Qur’an 30 juz saya tempuh sekitar satu bulan, Saya menghafal sedikit demi sedikit di bawah bimbingan seorang ustadz,” ujarnya menerangkan.
Alim juga mengatakan, menghafal al-Qur’an itu sebenarnya beban dan memiliki tanggung jawab tidak ringan. Namun, karena niatnya untuk beribadah, ia lakukan semua itu dengan penuh ikhlas dan demi kemaslahatan diri.
Dan untuk menjaga agar hafalannya tetap kuat, Alim selalu sempatkan diri mengingat-ingatnya di berbagai kesempatan. Misalnya di sela-sela jeda mata pelajaran atau di saat tidak sibuk kegiatan organisasi
Tidak ada komentar: